Minggu, 11 Oktober 2015

Persiapan OMK Dekanat untuk HOMK-KAP 2016

Sekitar pukul dua siang, para OMK sedekanat di Kota Pontianak berkumpul untuk mendengarkan sosialisasi mengenai pelaksanaan HOMK-KAP (Hari Orang Muda Katolik Keuskupan Agung Pontianak). Sosialisasi ini dihadiri oleh ketua atau utusan dari OMK dari sepuluh paroki yang ada di Kota Pontianak. Para panitia kegiatan HOMK-KAP yang akan dilaksanakan di Nyarumkop tersebut memulai kegiatan untuk menjelaskan kepada OMK yang katanya selama ini masih terdengar simpang siur. Melalui Ketua Panitia, saudara Ferdinan Hiu menjelaskan apa saja yang perlu dipersiapkan untuk pelaksanaan HOMK-KAP tersebut. Namun, saudara Ferdinan pertama-tama memberikan kesempatan kepada seluruh utusan untuk bertanya hal apakah yang selama dalam pelaksanaan kegiatan pra-HOMK-KAP yang membingungkan bagi setiap OMK sedekanat Pontianak. Semua pertanyaan yang membuat bingung para OMK selama ini dalam pelaksanaan kegiatan ketika salib PAYD diedarkan satu per satu dari setiap Paroki. 

Melalui penjelasan Ferdinan, penulis menyimak dengan teliti informasi tersebut untuk diketahui oleh seluruh OMK sedekanat Pontianak berdasarkan kronologi yang diuraikan penulis melalui pertemuan yang diadakan pada 11 Oktober 2015 tersebut. Bulan November 2014, Ferdinan menawarkan kepada Pastor Alex Mandalis, Pr untuk mengadakan kegiatan dengan skala Keuskupan karena selama ini kegiatan OMK yang diadakan berada di level dekanat. Bulan Desember 2014, Ferdinan berjumpa dengan Pastor Bagara, Bruder Cris dan beberapa dari LK sehingga berjumlah enam orang merancang kegiatan tersebut. Kegiatan tersebut belum boleh dipublikasikan dengan alasan bahwa pada saat itu sedang diadakan transisi pergantian Bapa Uskup di Keuskupan Agung Pontianak dan persiapan juga masih belum matang. 

Selanjutnya pada bulan Maret 2015, diadakan temu Pastores pertama. Kegiatan Pastores adalah berkumpul atau bertemunya para Pastor se-Keuskupan Agung Pontianak untuk membahas kegiatan tersebut. Saat itu, Ferdinan melakukan presentasi mengenai kegiatan OMK tersebut. Pertama diputuskan akan melaksanakan kegiatan yang dinamakan PAYD (Pontianak Archdiocese Youth Day). Dari temu pastores tersebut diputuskan beberapa hal yaitu pelaksanaan PAYD di bulan Juli 2015 dan pelaksanaanya di Nyarumkop. Alasan dipilihnya Nyarumkop untuk pelaksanaan PAYD adalah untuk meramaikan suasana di Nyarumkop di mana tahun ini pula merupakan momentum 100 tahun pelayanan Kapusin di Bumi Kalimantan. Tidaknya hanya itu, alasan lainnya karena target dari kegiatan tersebut sebanyak 2000 orang. Sempat ditawarkan untuk dilaksanakan di Menjalin tetapi masih belum dapat diputuskan. Pada saat itu, Bapa Uskup Mgr. Agustinus Agus, Pr. tidak dapat mengikuti kegiatan Pastores Pertama. Namun, ketika dikonfirmasi mengenai rencana penyelenggaraan kegiatan, beliau menyatakan tidak dapat ikut di bulan Juli 2015 tersebut. Bulan April 2015, saat itu Bapa Uskup menawarkan untuk diadakan pada tanggal 21 sampai 23 Oktober 2015. Tawaran Bapa Uskup yang lainnya adalah untuk membentuk team untuk melobi dan melengkapi persiapan secara lebih matang. Untuk mengumpulkan OMK sedekanat sangat mustahil dilakukan karena beberapa Paroki terbilang cukup jauh dan sulit untuk melakukan temu OMK sedekanat untuk membahas kegiatan tersebut. Maka diadakan kembali temu Patores II pada tanggal 14 Agustus 2015.

Dalam temu Pastores II diputuskan bahwa kegiatan tersebut perlu diubah tanggal pelaksanaannya dan pertimbangan biaya yang masih terbilang sangat berat untuk merealisasikan kegiatan tersebut. Pastor-pastor mengatakan bahwa soal konsumsi akan diurus pihak paroki masing-masing peserta. Para Pastor Paroki mengatakan bahwa mereka bersedia bahwa konsumsi akan ditanggung oleh setiap Paroki. Walaupun Bapa Uskup tidak hadir dalam Pastores II. Ferdinan juga menegaskan bahwa sepanjang Maret sampai Agustus 2015 mereka telah membentuk sebuah panitia atau team perencana kegiatan HOMK-KAP 2015 sebanyak 10 orang. Ia menyebut team tersebut sebagai representasi HOMK-KAP. Ada pertanyaan dari partisipan OMK dekanat Pontianak yaitu mengapa tidak memasukkan salah satu perwakilan dekanat ke dalam kepanitiaan HOMK-KAP. Ferdinan mengatakan bahwa terdapat 26 paroki sedekanat Keuskupan Agung Pontianak, maka sulit sekali jika menghubungi mereka satu per satu. Tambahnya, untuk menghubungi ketua Dekanat sampai saat ini belum ada kabarnya. Maka, diputuskanlah bahwa yang menjadi team tersebut adalah orang-orang yang biasa bekerja bersama Pastor Alex Mandalis, Pr. Awalnya, Ferdinan menolak untuk menjadi ketua dalam team HOMK-KAP, menurutnya yang biasa menjadi ketua dalam kegiatan ini adalah orang-orang yang sudah berumur atau ‘tua’. Namun, Pastor Mandalis berpendapat lain dan ingin ada refreshing dalam perencanaan kegiatan untuk dipimpin oleh generasi muda. Visi dari kegiatan juga diubah yaitu dari kita untuk kita, OMK harus berani memimpin. Ferdinan juga menambahkan bahwa alasan tidak ditambahnya lagi jumlah team adalah karena kendala biaya, keterlibatan dari OMK Singkawang yang menjadi tuan rumah penyelenggara (diminta oleh Pastor dari Singkawang) sedangkan panitia pelaksana tersebut dari LK yang dipilih langsung oleh Pastor Alex Mandalis,Pr. 

Pada tanggal 2 September 2015 akhirnya team dapat berjumpa dengan Bapa Uskup Mgr. Agustinus Agus, Pr. Namun beliau mengatakan bahwa tidak dapat hadir jika pelaksanaan pada tanggal 21 sampai 23 Oktober 2015. Tetap kepada target awal kegiatan adalah anak muda, maka harapan penyelenggaraan adalah akhir pekan atau week end. Bapa uskup menghimbau Ferdinan dan kawan-kawan untuk menemui Pastor Alex Mingkar, Pastor Crispin (Singkawang) karena Bapa Uskup tidak dapat menghadiri kegiatan di bulan Oktober. Maka, team tidak dapat melakukan sosialisasi. Ferdinan juga sempan menyinggung bahwa PAYD perlu diubah karena terlalu sulit untuk dipahami (saran dari para Pastor yang berada di daerah pedalaman). Tanggal 14 September 2015 diadakan kembali pertemuan Pastores selanjutnya dengan keputusan; kegiatan diadakan dari tanggal 3 sampai 5 Januari 2015. Ferdinan menjelaskan kegiatan tidak direncanakan bulan November dengan alasan bahwa siswa sekolah sedang melaksanakan MID dan juga mahasiswa. Begitu pula bulan Desember yang notabene dengan Natal dan libur sekolah. Keputusan lainnya adalah semua lokasi di Nyarumkop bisa dipakai untuk kegiatan HOMK-KAP 2015. Selanjutnya, kegiatan dapat disosialisasikan pertama-tama kepada pastor Dekanat (Pertama di Landak tanggal 22 September 2015, Pastor Dekanat Singkawang tanggal 24 September 2015, barulah Pastor Dekanat Pontianak pada tanggal 14 Oktober 2015).

Salib PAYD yang diarak di setiap paroki oleh OMK dirancang oleh Pastor Yandi, Pastor Gerry dan kawan-kawan. Menanggapi tentang acara, para pastor mengatakan bahwa acara tersebut diadakan di dekanat atau paroki masing-masing. Sebenarnya juga dikatakan bahwa ada kegiatan yang disebut sebagai pra-HOMK-KAP. Hanya dekanat yang bersatu menggiring salib, dan paroki lainnya mengadakan kegiatan. Sempat diwacanakan untuk pelaksanaan kegiatan diundur, namun Ferdinan dan kawan-kawan memohon maaf karena kegiatan sudah dirancang dan tidak dapat diundur lagi. Ada solusi yang ditawarkan,”Silakan bikin kegiatan kami akan membantu memfasilitasi” tuturnya. Kegiatan HOMK-KAP 2015 bukanlah puncak melainkan kegiatan awal untuk menghidupkan OMK, OMK harus bisa mandiri karena selama ini ia menilai bahwa kegiatan OMK dekanat Pontianak telah putus atau hilang (kegiatan OMK dekanat Pontianak yang terakhir adalah EKM pada tahun 2012). Ia menambahkan bahwa pembina dari OMK dekanat seharusnya adalah Pastor Jasmin dari Tanjung Hulu dan saat ini diserahkan kepada Pastor Astanto. “Sekarang digantikan Pastor Astanto, itupun belum resmi” jelasnya. Ferdinan juga menjelaskan dan menyadari bahwa sosialisasi ini dinilai terlambat mengingat segala keputusan tidak dapat dilaksanakan sepihak dari team melainkan mengikuti kepentingan para pastor dan jadwal yang sesuai. Tanggapan baik dari para OMK dekanat untuk tetap transparan kepada seluruh OMK di paroki yang ada di Keuskupan Agung Pontianak. “Andaikata ada komunikasi dan pemberitahuan, mungkin kami (dari OMK) bisa membantu team”, demikian pernyataan salah satu utusan OMK dekanat Pontianak. penulis juga berharap agar kegiatan HOMK-KAP 2015 dapat berjalan dengan baik dan lancar. Tetap terjalin komunikasi yang baik antar-OMK sedekanat KAP bersama team. Karena seperti informasinya, kegiatan HOMK-KAP 2015 juga dipersiapkan untuk kegiatan IYD 2016 di Manado. 
(Sdr. Fransesco Agnes Ranubaya, OFS)
Daftar Nama Utusan OMK Dekanat KAP:
1. OMK Katedral  : Teddy Orlando
2. OMK St. Gabriel: Stephanus Gimres Ginting, Brylian Anthony, Gaudensius Grego
3. OMK Stella Maris Siantan: Kapriyanus Setriadi
4. OMK St. Carolus GKKK : William Soebiyakto
5. OMK BMJ : Marselinus Willy  Cendikiawan, Deny Nirwan
6. OMK MRPD: Chrispina Risky, Dessy P Siregar,  Stella D. Ola T, Carolin A. S, Fransesco Agnes R, OFS
7. OMK GB Seng Hie: Ivan Setiawan, Chandra Meidianto
8. OMK St. Sisilia : Rian
9. OMK St. Fidelis : Florensius Loren,  Gregorius Tommy,  Yulianus Yudi,  Arie Setyawan, 
10. OMK St. Agustinus : Xaverius Yan’s Cevalera, Albedh V.G, Stevanus

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

author
Fransiskus Febri - Ketua OMK 2018-2021
Your actions inspire other to dream more, learn more, do more and become more.